Rangkuman

Kajian Bada  Subuh M R K R
Kitab Hadist Arba''in Nawawiyyah ke-8
Tema : Kemuliaan Seorang Muslim
Oleh : Ustadz Afdholi Rahman MA
Sabtu, 01 Mei 2021 / 19 Ramadhan 1442H

بِسْــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْــمِ

أَشْهَدُ اَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللّٰه وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّابَعْدُ

Diawali dengan Mengkaji tentang Itikaf.
Itikaf dalam sudut Fiqih artinya adalah berdiam sejenak didalam mesjid, dengan Syarat berwudhu, dengan lamanya membaca Subhanallah, Alhamdulillah, walailaahailallah, Allahu akbar
Itikaf menurut Filosofi adalah ada pesan yang diambil tentang Miniatur kematian yaitu kita berlatih diri  utk meninggalkan rumah, meninggalkan keluarga sejenak untuk menemui Allah SWT. 
 Itikaf Rasulullah adalah mendatangi mesjid dengan menghidupkan malam, pada 10 hari terakhir Ramadhan dengan berdiam diri dimesjid, dengan memperbanyak Ibadah yaitu membaca Al-Quran dan  memperbanyak Shalat Malam. 
Amalan yang paling dicintai Allah SWT pada bulan Ramadhan adalah memperbanyak baca Al-Quran, kenapa ? karena Al-Quran itu diturunkan pada bulan Ramadhan

Orang-orang yang memakmurkan Rumah Allah (Mesjid) adalah orang-orang yang beriman.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّمَا يَعْمُرُ مَسٰجِدَ اللّٰهِ مَنْ اٰمَنَ بِا للّٰهِ وَا لْيَوْمِ الْاٰ خِرِ وَاَ قَا مَ الصَّلٰوةَ وَاٰ تَى الزَّكٰوةَ وَلَمْ يَخْشَ اِلَّا اللّٰهَ فَعَسٰۤى اُولٰٓئِكَ اَنْ يَّكُوْنُوْا مِنَ الْمُهْتَدِيْنَ

"Sesungguhnya yang memakmurkan masjid Allah hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta (tetap) melaksanakan sholat, menunaikan zakat, dan tidak takut (kepada apa pun) kecuali kepada Allah. Maka mudah-mudahan mereka termasuk orang-orang yang mendapat petunjuk."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 18)

Orang yang memakmurkan Mesjid, Bukan hanya Fisiknya saja yang datang,  tapi kalbu atau hatinya terpaut dengan Mesjid. Walaupun seseorang itu tidak bisa kemesjid tapi hatinya selalu terpaut kemesjid.
Allah SWT tidak hanya melihat fisiknya. Tapi Allah juga melihat niatnya. Niat baiknya orang beriman itu lebih baik dari amalnya. Niat baik itu sdh dihitung sebagai amal kebaikan. 
Amal tanpa niat tidak akan Sah Ibadahnya.

Alhamdulillah Saat ini, kita sudah memasuki hari ke 19 Ramadhan, harapannya mudah2an  puasa tahun ini lebih bermakna dan berkualitas
Kualitas puasa seseorang bisa diliat dari sejauhmana puasa itu bisa mempunyai efek positif kedalam diri kita. 
Tujuan puasa adalah untuk mencapai Taqwa (La'allakum Tattaqun)
Taqwa adalah Usaha seseorang semakin hari semakin meningkat nilai kebaikan. Sehingga Ketaqwaan seseorang itu menjadikan Sholeh Pribadi dan Sholeh Sosial. 

Hadist Arba'in Nawayiyyah.
Bukan hanya belajar lewat Buku. Tapi Tujuan Belajar Hadist adalah utk mengikuti Akhlak Nabi, prilaku Nabi, bahkan mengikuti cara Ibadahnya Rasulullah. 

Hadist ke -8

أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدَاً رَسُوْلُ اللهِ وَيُقِيْمُوْا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ فَإِذَا فَعَلُوا ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءهَمْ وَأَمْوَالَهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ الإِسْلامِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ تَعَالَى

“Aku diperintah untuk memerangin manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah Rasulullah, serta menegakkan shalat dan menunaikan zakat. Lalu jika mereka telah melakukan itu, maka darah dan hartanya terlindungi dariku, kecuali dengan hak Islam dan hisab (perhitungan) mereka pada Allah Ta’ala.” (HR. Bukhari, Muslim)

Hadist ke 8 ini mengutamakan tentang perintah Berjihad. 
Salah satu Jihad yang diperintahkan pada masa Rasulullah adalah Perang.  
Perang merupakan salah satu perintah untuk berjihad.
Jihad tidak bisa diartikan sepenuhnya dengan berperang atau angkat senjata. Karena Jihad bisa diartikan juga dengan memerangi Hawa Nafsu kita.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَمَاۤ اُبَرِّئُ نَفْسِيْ ۚ اِنَّ النَّفْسَ لَاَ مَّا رَةٌ بِۢا لسُّوْٓءِ اِلَّا مَا رَحِمَ رَبِّيْ ۗ اِنَّ رَبِّيْ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ

"Dan aku tidak (menyatakan) diriku bebas (dari kesalahan), karena sesungguhnya nafsu itu selalu mendorong kepada kejahatan, kecuali (nafsu) yang diberi rahmat oleh Tuhanku. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun, Maha Penyayang."
(QS. Yusuf 12: Ayat 53)

Jihad itu maknanya luas. Jihad bukan saja diartikan berperang (mengangkat Senjata), jihad bisa  dengan memerangi Hawa Nafsu, berjihad bisa dengan menyumbangkan harta.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنْفِرُوْا خِفَا فًا وَّثِقَا لًا وَّجَاهِدُوْا بِاَ مْوَا لِكُمْ وَاَ نْفُسِكُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ ذٰ لِكُمْ خَيْرٌ لَّـكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

"Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
(QS. At-Taubah 9: Ayat 41).

Untuk mendapatkan pahala Jihadnya seorang isteri ada di Rumah Tangganya adalah dengan menjadi perempuan Sholehah dan menjadi Ibu yang baik buat anak-anaknya.
Seorang isteri selain melaksanakan Sholat dan puasa serta ibadah-ibadah lain, Isteri bisa masuk Surga, dengan mencari Ridho suami.
Surga nya seorang Suami tatkala mampu membahagiakan Isteri dan anak-anaknya. Disebutkan di Surah An nisa ayat 34.
Surga seorang anak adalah selain sholat dan ibadah-ibadah lain yaitu mendapatkan Ridho kepada kedua orang tuanya.

Jihad maknanya adalah perang. 
Seorang muslim berperang kepada orang-orang non muslim yang memerangi umat Islam.
Bila dalam suatu peperangan pihak yang diperangi bersyahadat: mengakui Allah sebagai Tuhan dan Nabi sebagai utusan-Nya, mendirikan shalat, menunaikan zakat, maka mereka tidak boleh diperangi. Harta dan darah mereka menjadi haram untuk direnggut. Harus diperlakukan secara benar sesuai koridor Islam. Adapun masalah perhitungan mereka, mutlak urusan Allah. Tugas Nabi dan umatnya hanyalah berdakwah dan menjalankan perintah Allah.

Turun Ayat tentang berperang dalam Islam

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَقَا تِلُوْا فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ الَّذِيْنَ يُقَا تِلُوْنَكُمْ وَلَا تَعْتَدُوْا ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِيْنَ


"Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, tetapi jangan melampaui batas. Sungguh, Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
(QS. Al-Baqarah 2: Ayat 190)

Jihad ada macam-macam yaitu :

1. Jihad dengan perang
2.  Jihad melawan Hawa Nafsu
3. Jihad dengan Harta
4. Jihad dalam Rumah Tangga.
 Terdapat disurah An-nisa ayat 34

*Macam-macam Jenis Kafir yaitu :*

- Kafir Harbi (Kafir yang memerangi Islam). Jenis Kafir yang harus diperangi. karena Kafir jenis ini yang diperintahkan untuk diperangi. 

- Kafir Zimmi
Orang Non Muslim yang Hidup berdampingan dengan Kita, dan mereka tidak  mengganggu serta bisa berinteraksi  baik dengan orang islam

- Kafir Al Muahad 
Orang Non muslim yang bekerja ditempat mayoritas orang Islam secara profesional.

Kita dilarang membunuh seorang kafir yang sudah membaca Syahadat atau Muallaf, bahkan diharamkan kita menyakiti atau membunuhnya. Membunuh adalah termasuk dosa besar

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤاَ يُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَا بْتَغُوْۤا اِلَيْهِ الْوَسِيْلَةَ وَجَاهِدُوْا فِيْ سَبِيْلِهٖ لَعَلَّـكُمْ تُفْلِحُوْنَ

"Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah wasilah (jalan) untuk mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah (berjuanglah) di jalan-Nya, agar kamu beruntung."
(QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 35)

Ada tiga dosa Besar yaitu :

1. Musyrik
2. Berzina
3. Membunuh
 (Terdapat di Al-Quran Al Furqon ayat 68,69,70)

Kita dilarang membunuh karena membunuh adalah ke dzholimin yang besar. 
Contoh mendzholimi diri sendiri. 
Makna dari Dzolim itu adalah menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya. Kebalikan dari kata Adil. 
Adil adalah berbuat sesuatu pada tempatnya
Dzolim bukan hanya diartikan melakukan kekerasan fisik. Spt yang dilakukan oleh Nabi Adam saat berbuat dzolim pada diri nya.
Doa Taubat Nabi Adam 

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

"Wahai Tuhan kami, kami telah berlaku dzalim pada diri kami. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan mengasihi kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi." (Al Araf : 23)

Dzolim ada 2 yaitu :
- Dzolim melakukan dosa secara umum
- Dzolim menjatuhkan diri pada kebinasaan.

Perbuatan seorang Munafik adalah sangat berbahaya. 
Ayat-ayat yang bercerita tentang Orang Munafik lebih banyak daripada orang2 Kafir. Terdapat di Surah Al- Munafiqun ayat 8-20. Bahkan ada disurah An-nisa ayat 145.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ فِى الدَّرْكِ الْاَ سْفَلِ مِنَ النَّا رِ ۚ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيْرًا 

"Sungguh, orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada tingkatan yang paling bawah dari neraka. Dan kamu tidak akan mendapat seorang penolong pun bagi mereka,"
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 145)

Wallahu A'lam bishowab

Last modified: Friday, 4 June 2021, 9:08 PM